Monday, October 02, 2006

look at mohammed.

Lihatlah Muhammad
Masjid dikencingi orang Badui
Dia tersenyum memaklumi
Padahal kalau dia menghendaki
Dicincangnya Badui seperti adonan bakso sapi

Lihatlah Muhammad
Dipersilahkannya Masjid Nabawi
Dijadikan tempat misa umat Kristiani
Dijamunya tamu itu sepenuh hati
Demi kedamaian hakiki

Lihatlah Muhammad
Bersahabat dengan Nasrani dan Yahudi
Seperti tangan kanan dan tangan kiri
Dalam sistem hukum yang manusiawi
Selama tanpa pengkhianatan yang merusak sendi

Lihatlah umatnya
Mengucapkan Selamat Natal saja dianggap hina
Menganggap sosialisme dan komunisme sama seperti neraka
Yang berbeda pandangan dianggap sakit jiwa
Diobrak2 dengan fatwa dan kekerasan massa
Penindasan atas nama Pancasila

Lihatlah umatnya
Masjid dijadikan kuburan
Hanya dibuka untuk sembahyang
Dibangun dari mengemis di pinggir jalan
Mendirikan rumah Tuhan walau sejatinya meruntuhkan

Lihatlah umatnya
Picik beragama
Karena semakin bodoh maka semakin percaya
Jumud pada norma dan dogma
Merasa saleh dengan jubah dan peci di kepala
Dan gelar haji di depan nama

Lihatlah Muhammad dan umatnya
Muhammad menangis
Umatnya tertawa
Muhammad meringis
Umatnya foya2
Muhammad reformis
Umatnya statis
Muhammad pragmatis
Umatnya fundamentalis

Di Pengadilan Akhirat
Muhammad akan menuntut umatnya
Yang sangat dicintainya

A really nice Indonesian-written poem, criticizing on how most people practice Islam in Indonesia nowadays. It is sad how people over-glorify their religion, forgetting the essence of humanity and God himself. It seems the religion itself is more important than the whole concept of God and humanity. Taken from here.

1 comment:

Anonymous said...

jrit.. pada pake basa inggris smua.. gimana gak capek bacanya.. :))